Malang – Proses rekrutmen pendamping baru berlanjut di hari kedua, Ahad (18/3). Dengan peserta yang sama dengan di hari pertama, bentuk rekrutmen tersebut berlangsung berupa pemberian pemahaman dan pengertian mengenai penyandang disabilitas, yaitu Disability Awareness.
Pelatihan ini merupakan syarat utama untuk diikuti bagi calon pendamping baru. Dimulai dari jam 9 WIB, pelatihan tersebut berlangsung hingga jam 1 dengan beberapa sesi. Peserta dilibatkan dan ditunjukkan pada cara mendampingi difabel dengan berbagai ragam disabilitas, mulai dari tunadaksa, Tuli, tunanetra, dan tunagrahita.
Alies Poetri Lintangsari, Kepala Bidang Pendampingan PSLD UB, memberikan penjelasan mengenai bagaimana “disabilitas” dilihat dari berbagai konteks. “Jadi dulu orang menyebut dengan kata ‘cacat’, sekarang istilah itu tidak dipakai lagi,” tegasnya di depan peserta.
Melalu penjelasan yang lebih komprehensif, ia juga menyebutkan tentang bagaimana pandangan medis terhadap penyandang disabilitas yang bias normal. “Jadi dalam pandangan medis hanya ada ‘sakit’ sebagai lawan kata ‘sehat’,” jelasnya.